


Diskan Batam – Komitmen Pemerintah Kota Batam untuk memperkuat ekonomi nelayan kembali dibuktikan. Tahun ini, Pemko melalui Dinas Perikanan menggelontorkan bantuan sarana perikanan tangkap senilai Rp 6,78 miliar kepada nelayan kecil. Penyerahan bantuan digelar Kamis (20/11) di Fisherism Tanjung Riau, Sekupang, dan dipimpin langsung Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, bersama Wakil Wali Kota, Li Claudia Candra.
Di hadapan para nelayan, Amsakar menegaskan bahwa sektor perikanan tetap menjadi perhatian penting pemerintah. Ia menyebut alokasi anggaran tahun ini memang diprioritaskan untuk membantu nelayan meningkatkan produktivitasnya.
“Alat tangkap untuk nelayan-nelayan Batam ini kita floating anggaran di angka 6,7 miliar. Untuk penyerahan hari ini ada 45 kelompok nelayan yang terlibat,” kata Amsakar.
Ia menekankan bahwa bantuan yang diberikan bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat pesisir. Menurutnya, nelayan harus mendapatkan ruang, dukungan, dan jaminan agar dapat terus berkembang.
“Bantuan ini, Insya Allah, menjadi bukti bahwa pemerintah selalu memberi atensi bagaimana agar nelayan Batam bisa tumbuh. Kami ingin mereka mendapat bantuan yang benar-benar sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Amsakar juga mengingatkan pentingnya ketepatan bantuan. Ia mencontohkan bahwa kebutuhan nelayan berbeda tergantung lokasi dan teknik tangkapnya.
“Jangan sampai yang membutuhkan jaring malah dikasih ketinting. Semua harus disesuaikan dengan tipologi nelayannya. Nelayan dekat pantai mungkin cukup ketinting lempar kail, tapi yang melaut ke tengah tentu berbeda kebutuhannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pola pembangunan Pemkot kini mulai bergeser. Infrastruktur tetap berjalan, namun pemberdayaan masyarakat mendapat porsi lebih besar.
“Tata kelola pemerintahan sekarang juga bergerak ke arah pemberdayaan masyarakat. Infrastruktur tidak kita abaikan, tetapi transformasi menuju pemberdayaan harus terus dilakukan,” ujarnya.
Amsakar pun mengajak masyarakat nelayan untuk menjaga kekompakan, memanfaatkan bantuan secara optimal, dan terus berkolaborasi dengan pemerintah.
Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Admajianto, menjelaskan bahwa total bantuan sebesar Rp 6,78 miliar itu berasal dari dua sumber yakni Rencana Kerja Dinas dan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Batam.
“Bantuan ini kita berikan untuk meningkatkan kemampuan produksi nelayan kecil. Semua sarana sudah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” ujar Yudi.
Melalui Rencana Kerja Dinas, bantuan yang disalurkan antara lain 51 unit mesin tempel 15 PK, 25 unit boat slodang 17 kaki, 190 pcs jaring karang tiga lapis, 1.303 unit bento, 64 roll kawat bubu, 40 pcs jaring tenggiri dan 150 kg jaring ramban dengan total nilai bantuan dari pos ini mencapai Rp 2,591 miliar.
Sementara bantuan melalui Pokir DPRD mencakup 5 unit mesin tempel 40 PK, 63 unit mesin tempel 15 PK, 117 pcs jaring bawal, 185 pcs jaring apollo, 233 gulung kawat bubu, 50 pcs jaring tenggiri, 50 pcs jaring lobster serta berbagai jenis boat pancung dan slodang. Dengan total nilai bantuan dari Pokir DPRD mencapai Rp 4,188 miliar.
Jika digabungkan, total keseluruhan nilai bantuan mencapai Rp 6,78 miliar.
Yudi berharap penyerahan bantuan ini dapat membantu nelayan meningkatkan hasil tangkap dan mengurangi biaya operasional.
“Kami ingin nelayan Batam semakin produktif dan sejahtera. Pemerintah terus berupaya hadir melalui program yang tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan nelayan, Ramadhan, turut menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemko Batam terhadap kebutuhan nelayan kecil. Ia menyebut jarak penangkapan ikan kini semakin jauh, sehingga dukungan sarana perikanan sangat berarti bagi mereka.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Wali Kota dan Ibu Wali Kota Batam. Memang area penangkapan ikan kami semakin jauh. Alhamdulillah, perhatian dari Pak Wali dan Ibu Wali sangat membantu kami dengan sarana ini,” ujarnya. (*)
Sumber : Media Center Batam
