Sekda Batam Sambut Kunjungan Pemkab Banggai, Bahas Pengembangan Budidaya Perikanan

Sekdako Batam Jefridin bersama Kadis Perikanan Batam Yudi Admajianto menerima kunjungan Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili, Rabu (4/12/24).

Diskan Batam – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin didampingi Kepala Dinas Perikanan Kota Batam, Yudi Admajianto, menerima kunjungan teknis dari Pemerintah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (4/12/2024).

Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, hadir untuk melakukan studi banding terkait pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan di Kota Batam.

Kabupaten Banggai, yang terletak di ujung timur Sulawesi Tengah, memiliki potensi perikanan yang besar. Namun, menurut Wakil Bupati Furqanuddin, lokasi yang jauh dari pusat ibu kota negara membuat pengembangan sektor ini menghadapi berbagai tantangan.

“Kami berharap dapat mempelajari pengelolaan sumber daya perikanan di Batam dan membawa pengetahuan baru sebagai bekal untuk meningkatkan pembangunan budidaya perikanan di Kabupaten Banggai,” jelasnya.

Jefridin mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyambut baik kunjungan ini, yang diharapkan dapat menjadi peluang kerjasama dalam memenuhi kebutuhan perikanan di Kota Batam.

“Kami mengucapkan selamat datang di Kota Batam, kota Bandar Dunia Madani. Sebagai salah satu dari tujuh kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau, Batam memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan yang terus kami kembangkan,” ujar Jefridin.

Jefridin menjelaskan bahwa sektor perikanan di Batam mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Berbagai program telah dijalankan, seperti bantuan alat tangkap bagi nelayan untuk meningkatkan produktivitas dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan, yang melindungi mereka dari risiko kecelakaan kerja. Pada tahun 2024, sebanyak 3.444 nelayan telah terdaftar, dan jumlah ini diharapkan meningkat pada tahun 2025 seiring dengan pemutakhiran data Kartu Kusuka.

Selain itu, pengembangan budidaya ikan air tawar, seperti lele dan nila, juga dilakukan. Pada tahun 2024, telah dibangun 79 kolam bioflok, dan jumlah ini akan bertambah menjadi 120 kolam pada tahun 2025.

“Batam saat ini sudah mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan ikan air tawar, seperti lele dan mujair, yang mencapai 5 ton per hari. Namun, untuk beberapa jenis ikan laut seperti tenggiri, kami masih mengandalkan pasokan dari Natuna dan Anambas,” tambah Jefridin.

Sebagai bagian dari kunjungan ini, Pemerintah Kota Batam membuka kesempatan bagi rombongan dari Kabupaten Banggai untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Dinas Perikanan dan melakukan kunjungan lapangan.

“Semoga kunjungan ini memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk pengembangan sektor perikanan yang lebih baik,” tutup Jefridin.

Sumber : Durasi.co.id

DD